Pages

Selasa, 05 Juni 2012

BEHAVIORISTIK




1.      Pengertian belajar menurut teori behavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan  tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang telah dianggap belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh : anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah belajar giat, dan gurunyapun sudah mengerjakannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum mempraktekkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Yang dimaksud stimulus adalah apa saja yang diberikan oleh guru kepada siswa. Semetara respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yan diberikan oleh guru tersebut. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan oleh guru (stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat di amati dan dapat diukur.
2.      Teori Belajar menurut Thorndike
Yang dimaksud stimulus oleh Thorndike yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakkan.
3.      Teori Belajar menurut  Watson
Menurutnya belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Ia mengakui baha perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati.
4.      Teori Belajar menurut Clark Hull
Menurut hull, yang terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk mnejaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu teori Hull mengatakan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia. Sehingga setimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
5.      Teori Belajar menurut Edwin Guthrie
Menurut Edwin Guthrie hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.  Ia juga mengemukakan agar macam stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuma yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan perilaku seseorang.
6.      Teori Belajar menurut Skinner
Hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.dikatakan oleh skinner bahwa respon yang diberikan oleh seseorang tidaklah sesederhana itu. Sebab, pada dasarnya stimulus-stimulus yang diberikan kepadaseseorang akan diberikan kepada seseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara stimulus-stimulus tersebut akan mempengarhi bentu respon yang akan diberikan. Demikan dengan respon yang dimunculkan inipun akan mempunyai konsekuensi-konsekuensi. konsekuensi-konsekuensi ini lah yang akan menjadi pertimbangan-pertimbangan terjadinya perilaku. Oleh sebab itu, untuk memahami tingkah laku seseorang secara benar, perluterlebih dahulu memahami respon yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yng mungkin akan timbul sebagai akibat dari respon tersebut. (budiningsih, 2008)

Teori behavioristik cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Peserta didik juga tidak dapat berimajinasi dan berkreasi sehingga teori belajar behavioristik cenderung membatasi siswa. Pembelajaran behavioristik cenderung dikaitkan dengan penegakaan disiplin, kegagalan atau ketidak mampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorika sebagai kesalahan yang perlu hukuman, dan keberhasilan belajar atau kemampuan sikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.
  
        Teori behavioristik saat ini sudah jarang digunakan lagi oleh para guru, bukan hanya mematikan bakat dan imajinasi anak melainkan anak juga tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dikehendaki oleh anak. 

dikutip dari buku belajar dan pembelajaran (Prof. C. Asri Budiningsih, M.Pd.)

0 komentar:

Posting Komentar