1.
Pengertian belajar menurut teori behavioristik
Menurut
teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang telah dianggap belajar
sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh :
anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah belajar giat, dan
gurunyapun sudah mengerjakannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum
dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar.
Karena ia belum mempraktekkan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Yang
dimaksud stimulus adalah apa saja yang diberikan oleh guru kepada siswa.
Semetara respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yan
diberikan oleh guru tersebut. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan oleh guru
(stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat
di amati dan dapat diukur.
2.
Teori Belajar menurut Thorndike
Yang
dimaksud stimulus oleh Thorndike yaitu apa saja yang dapat merangsang
terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal yang dapat
ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta
didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakkan.
3.
Teori Belajar menurut Watson
Menurutnya
belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan
respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Ia
mengakui baha perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting, namun
semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum
karena tidak dapat diamati.
4.
Teori Belajar menurut Clark Hull
Menurut
hull, yang terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles
Darwin. Semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk mnejaga
kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu teori Hull mengatakan kebutuhan
biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan
manusia. Sehingga setimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan
kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat
bermacam-macam bentuknya.
5.
Teori Belajar menurut Edwin Guthrie
Menurut
Edwin Guthrie hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat
sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering
mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih
tetap. Ia juga mengemukakan agar macam
stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan
berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Guthrie juga
percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuma
yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan perilaku
seseorang.
6.
Teori Belajar menurut Skinner
Hubungan
antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya,
yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.dikatakan oleh skinner
bahwa respon yang diberikan oleh seseorang tidaklah sesederhana itu. Sebab,
pada dasarnya stimulus-stimulus yang diberikan kepadaseseorang akan diberikan
kepada seseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara
stimulus-stimulus tersebut akan mempengarhi bentu respon yang akan diberikan.
Demikan dengan respon yang dimunculkan inipun akan mempunyai
konsekuensi-konsekuensi. konsekuensi-konsekuensi ini lah yang akan menjadi
pertimbangan-pertimbangan terjadinya perilaku. Oleh sebab itu, untuk memahami
tingkah laku seseorang secara benar, perluterlebih dahulu memahami respon yang
mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yng mungkin akan timbul sebagai
akibat dari respon tersebut. (budiningsih, 2008)
Teori
behavioristik cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen,
tidak kreatif dan tidak produktif. Peserta didik juga tidak dapat berimajinasi
dan berkreasi sehingga teori belajar behavioristik cenderung membatasi siswa.
Pembelajaran behavioristik cenderung dikaitkan dengan penegakaan disiplin,
kegagalan atau ketidak mampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorika
sebagai kesalahan yang perlu hukuman, dan keberhasilan belajar atau kemampuan
sikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah.
Teori behavioristik saat ini sudah jarang digunakan lagi oleh para guru, bukan hanya mematikan bakat dan imajinasi anak melainkan anak juga tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dikehendaki oleh anak.
dikutip dari buku belajar dan pembelajaran (Prof. C. Asri Budiningsih, M.Pd.)
dikutip dari buku belajar dan pembelajaran (Prof. C. Asri Budiningsih, M.Pd.)
0 komentar:
Posting Komentar