1.
Pengertian
Belajar Menurut Teori Humanistik
Faktor motivasi dan pegalaman sangat penting dalam peristiwa
belajar, sebab tanpa motivasi dan keinginan dari pihak belajar, maka tidak akan
terjadi asimilasi pengetahuan baru kedalam struktur kognitif yang telah
dimilikinya.
Dengan demikian pandangan teori humanistik yang elektik yaitu
dengan cara memanfaatkan atau merangkumkan berbagai teori belajar dengan tujuan
untuk memanusiakan manusia bukan saja mungkin untuk dilakukan, tetapi justru
harus dilakuka
n.
n.
2.
Pandangan
Klob terhadap Belajar
Klob membagi tahap pengematan menjadi :
-
Tahap Pengamatan Kongrit
Tahap pertama, dalam
peristiwa belajar adalah seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa
atau suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dapat melihat dan merasakannya,
dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun
ia belum memiliki kesadaran tentang hakekat dari peristiwa tersebut.
-
Tahap pengamatan aktif dan reflektif
Semakin lama orang akan
mampu melakuakan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Ia
berupaya memikirkan untuk mencari jawaban dan memikirkan kejadian tersebut.
-
Tahap Konsektualisasi
Seseorang sudah berupaya
untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan
prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya.
-
Tahap ekspirimentasi aktif
Melakuakan eksperimentasi
secara aktif. Pada tahap ini seseorang sudah dapat mengaplikasikan teori ,
konsep kedalam situasi nyta. Ia sudah tidak menanyakan asal usul teori untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya, tetapi ia mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dengan teori yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.
3.
Pandangan
Honey dan Mumford terhadap Belajar
Honey dan Mumford menggolongkan orang belajar ke dalam empat
macam atau golongan yaitu:
-
Kelompok aktivis
Mereka yang senang
melibatkan diri dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk mendapatkan
pengalaman baru. Orang-orag seperti ini mudah diajak berdialog, pemikirannya
terbuka, menghargai pendapat orang lain, dan mudah percaya pada orang lain.
-
Kelompok reflektor
Orang tipe ini kebalikan
dengan kelompok aktivis. Dalam melakukan suatu tidakan mereka sangat hati-hati
dan penuh pertimbangan.
-
Kelompok teoritis
Memiliki kecenderungan yang
sangat kritis, suka menganalisis, selalu berfikir rasional dengan menggunakan
penalarannya. Mereka tidak menyukai pndapat atau penilaian yang sifatnya
subyektif.
-
Keompok pragmatis
Tidak suka berpanjang lebar
dengan teori-teori, konsep, dalil dan sebagainya. Yang penting adalah aspek
praktis, sesuatu yang nyata dan dapat dilaksanakan. Menurut mereka, sesuatu
adalah baik dan berguna jika dapat dipraktekkan dan bermanfat bagi kehidpan
manusia.
4.
Pandangan
Hubermas terhadap belajar
-
Belajar
teknis (technical learning)
Belajar bagaimana seseorang
dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Ilmu alam atau sains
sangat penting dalam pembelajaran ini.
-
Belajar
praktis (practical learning)
Belajar bagaimana seseorang
dapat berinteraksi ddengan lingkunga sosial, yaitu dengan orang-orang
disekelilingnya dengan baik. Bidang-bidang ilmu yang berhubungan dengan
sosiologi, komunikasi, psikologi, antrophologi, dan semacamnya amat diperlukan.
-
Belajar
emansipatoris (emansipatory learning)
Menekankan agar seseorang
mancapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan
atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya. Dibutuhkan pengetahuan dan
keterampilan srta sikapyang benar untuk mendukung terjadinya transformasi
kurtular tersebut.
5.
Pandangan
Bloom dan Krathwohl terhadap belajar
Menekankan pada apa saja yang harus dikuasai oleh individu
(sebagai tujuan belajar).
-
Domain
kognitif
·
Pengetahuan (mengingat, menghafal)
·
Pemahaman (menginterprestasikan)
·
Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
·
Analisis (menjabarkan suatu konsep)
·
Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi
suatu konse utuh)
·
Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide metode, dsb)
-
Domain
psikomotor
·
Peniruan (menirukan gerak)
·
Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
·
Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
·
Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus
dengan benar)
·
Naturalis (melakukan gerakkan secara wajar)
-
Domain
afektif
·
Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
·
Merespon (aktif berpartisipasi)
·
Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada
nilai-nilai tertentu)
·
Pengorganisasian ( menghubng-hubungkan nilai-nilai
yang dipercayainya)
·
Pengalaman (menjadilan nilai-nilai sebagai bagian dari
pola hidupnya).
0 komentar:
Posting Komentar