Pages

Senin, 11 Juni 2012

TEORI HUMANISTIK




 
1.      Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik
Faktor motivasi dan pegalaman sangat penting dalam peristiwa belajar, sebab tanpa motivasi dan keinginan dari pihak belajar, maka tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru kedalam struktur kognitif yang telah dimilikinya.
Dengan demikian pandangan teori humanistik yang elektik yaitu dengan cara memanfaatkan atau merangkumkan berbagai teori belajar dengan tujuan untuk memanusiakan manusia bukan saja mungkin untuk dilakukan, tetapi justru harus dilakuka
n.
2.      Pandangan Klob terhadap Belajar
Klob membagi tahap pengematan menjadi :
-          Tahap Pengamatan Kongrit
Tahap pertama, dalam peristiwa belajar adalah seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dapat melihat dan merasakannya, dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun ia belum memiliki kesadaran tentang hakekat dari peristiwa tersebut.
-          Tahap pengamatan aktif dan reflektif
Semakin lama orang akan mampu melakuakan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Ia berupaya memikirkan untuk mencari jawaban dan memikirkan kejadian tersebut.
-          Tahap Konsektualisasi
Seseorang sudah berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya.
-          Tahap ekspirimentasi aktif
Melakuakan eksperimentasi secara aktif. Pada tahap ini seseorang sudah dapat mengaplikasikan teori , konsep kedalam situasi nyta. Ia sudah tidak menanyakan asal usul teori untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, tetapi ia mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan teori yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.
3.      Pandangan Honey dan Mumford terhadap Belajar
Honey dan Mumford menggolongkan orang belajar ke dalam empat macam atau golongan yaitu:
-          Kelompok aktivis
Mereka yang senang melibatkan diri dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman baru. Orang-orag seperti ini mudah diajak berdialog, pemikirannya terbuka, menghargai pendapat orang lain, dan mudah percaya pada orang lain.
-          Kelompok reflektor
Orang tipe ini kebalikan dengan kelompok aktivis. Dalam melakukan suatu tidakan mereka sangat hati-hati dan penuh pertimbangan.
-          Kelompok teoritis
Memiliki kecenderungan yang sangat kritis, suka menganalisis, selalu berfikir rasional dengan menggunakan penalarannya. Mereka tidak menyukai pndapat atau penilaian yang sifatnya subyektif.
-          Keompok pragmatis
Tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep, dalil dan sebagainya. Yang penting adalah aspek praktis, sesuatu yang nyata dan dapat dilaksanakan. Menurut mereka, sesuatu adalah baik dan berguna jika dapat dipraktekkan dan bermanfat bagi kehidpan manusia.
4.      Pandangan Hubermas terhadap belajar
-          Belajar teknis (technical learning)
Belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Ilmu alam atau sains sangat penting dalam pembelajaran ini.
-          Belajar praktis (practical learning)
Belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi ddengan lingkunga sosial, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya dengan baik. Bidang-bidang ilmu yang berhubungan dengan sosiologi, komunikasi, psikologi, antrophologi, dan semacamnya amat diperlukan.
-          Belajar emansipatoris (emansipatory learning)
Menekankan agar seseorang mancapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya. Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan srta sikapyang benar untuk mendukung terjadinya transformasi kurtular tersebut.
5.      Pandangan Bloom dan Krathwohl terhadap belajar
Menekankan pada apa saja yang harus dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar).
-          Domain kognitif
·         Pengetahuan (mengingat, menghafal)
·         Pemahaman (menginterprestasikan)
·         Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
·         Analisis (menjabarkan suatu konsep)
·         Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konse utuh)
·         Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide metode, dsb)
-          Domain psikomotor
·         Peniruan (menirukan gerak)
·         Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
·         Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
·         Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
·         Naturalis (melakukan gerakkan secara wajar)
-          Domain afektif
·         Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
·         Merespon (aktif berpartisipasi)
·         Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu)
·         Pengorganisasian ( menghubng-hubungkan nilai-nilai yang dipercayainya)
·         Pengalaman (menjadilan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidupnya).

0 komentar:

Posting Komentar