Pages

Jumat, 08 Juni 2012

TEORI BELAJAR SOSIO-KULTURAL

1.       
     Teori Belajar Piagetian

Di dalam kegiatan belajar piaget lebih mementingkan interaksi antara siswa dengan kelompoknya. Perkembangan kognitif akan terjadi dalam interaksi antara siswa dengan kelompok sebayanya dari pada dengan orang yang lebih dewasa.

2.      Teori Vigotsky

Ia menyatakan bahwa jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial-budaya dan sejarahnya. Memahami pikiran seseorang dapat dilakukan dari asal-usul tindakan sadarnya, dari interaksi sosial yang dilatari oleh sejarah hidupnya.(Moll & Greenberg, 1990).
Menurut Vygotsky, perolehan pengetahauan dan perkembangan kognitif seseorang seturut dengan teori sociogenesis. Dimensi kesadaran sosial bersifat primer, sedangkan dimensi individualnya bersifat derivatif atau merupakan turunan dan bersifat sekunder (Palincsar, Wertsch & Tulviste, dalam Supratiknya,2002).
Teori vygotsky lebih tepat disebut dengan pendekatan konstruktivistikme. Maksudnya, erkembangan konstruktivistikme. Maksudnya perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, jika oleh lingkungan sosial yang aktif pula.
 
a.      Hukum genetika tentang perkembangan (genetic law of development)

Menurut vygotsky, setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua tataran, yaitu tataran sosial tempat orang-orang membentuk lingkungan sosialnya (dapat dikategorikan sebagai interpesikologis atau intermental) dan tataran psikologis di dalam diri orang yang bersangkutan (dapat dikategorikan sebagai intrapsiologis atau intramental).

b.      Zona perkembangan proksinal (zone of proximal development)
 
Menurut vygotsky perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan menjadi dua tempat ke dalam dua tingkat, yaitu tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual tampak dari kemampuan seseorang untuk mnyeleseikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai masalah secara mandiri. Ini disebut dengan kemampuan intermental. Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibawah bimbingan orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten. Ini disebut sebagai kemampuan intermental. Jarak antara kdeuanya, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial ini disebut zona perkembangan proksimal.

c.       Mediasi

Kunci utama untuk memahami proses-proses sosial dan psikologis adalah tanda-tanda atau lambang-lambang yang berfungsi sebagai mediator. Tanda-tanda atau lambang-lambang tersebut merupakan produk dari lingkungan sosio-kultural dimana seseorang berada.

1.      Aplikasi Teori Belajar Revolusi-Sosiokultural Dalam Pembelajaran

Perhatian guru harus di tempatkan kepada kelompok anak yang tidak dapat menyelesaikan maslah, guru dapat memberikan bantuan dengan berbagai cara yang dapat memfasilitasi anak agar anak dapat memecahkan masalahyang dihadapi. Bantuan tersebut dapat berupa panduan cara mengerjakan, bagan/alur, langkah-langkah atau prosedur melakukan tugas, pemberian balikan, dan sebagainya.

1 komentar: